Siang yang menyelimuti kota jambi yang panas dan penuh dengan debu dan suara kendaraan yang berllalu lalang.Namun, cerahnya siang ini tak dapat membuat hatiku untuk menutup mata. Aku tak tau apa yang tengah ada di dalam fikiranku di sa’at ku dengar pengakuannya.
Entah apa yang ada di fikiran dia sampai-sampai dia mengatakan kalau aku dan dia tak ada hubungan apa-apa. Hatiku pasrah seakan tau apa maksud dari itu semua,apakah ini akhir dari ceritaku dan dia selama 6 bulan terakhir.
BAGIAN 2:
Hari itu juga aku memutuskan untuk menemuinya. Karena aku tak bisa terus-terusan berada dalam posisi yang terpojok kan. Sa’at aku dekat dengan dia aku tak tau harus kata-kata apa yang pantas ku ucapkan pada dia. Dalam batinku berkata “aku tak sanggup dengan ini semua ya allah”
“Ehhemm...sudah lama menunggu ya kak ?”
“ah... tidak juga kok..”
“ma’af kalau aku meminta kakak buat menemui aku, aku hanya ingin tanya tentang hubungan kita...!
Dia hanya diam terpaku tanpa satu kata pun terucap dari mulutnya.
“Mau di bawa ke mana hubungan kita sekarang...? kenapa kakak bilang kalau kita sudah putus? Apa itu memang maumu kak?”
“Aku tak tahu ” dia bicara seolah tak ada beban sama sekali, rasa kesal, pengen marah pun sudah memuncak di kepalaku .
Terima kasih kak! Walaupun kakak tak memberi penjelasan pun, tapi aku tau apa maksud dari ini semua, terima kasih banyak..aku pergi Assalamu’alaikum....!!!!
BAGIAN 3:
Malam ini di sebuah kamar yang selalu menjadi saksi bisu , dengan cukup adanya meja belajar dan buku-buku belajar yang berantakan tak karuan. Aku terbaring sendiri dan merapikan semua yang telah terjadi.
“Apa ini salahku hingga akhirnya seperti ini???”
Kata-kata itu yang selalu aku ucapkan, yang aku pun tak tau pada siapa aku berbicara. Iya...dia yang selama 6 bulan ini mengisi dalam hatiku hari-hari yang biasa ku lewati dengannya , kini telah berakhir yang tak tau apa penyebabnya.
“Huh !!!!! kamu emang egois selalu ingin menang sendiri, apa kamu tidak berfikir tentang kesalanmu.
Tok...tok...tok...lamunanku di buyarkan oleh suara ketukan pintu, dan ternyata ibuku yang biasa dengan celetuk ke ibu-ibuannya mamanggilku untuk makan... iya bu sebsntar lagi...
Dengan terpaksa langkah kakipun menuju keluar, karena kalau aku berdiam diri yang ada ibuku akan tambah berteriak-teriak yang itu mambuatku tambah pusing.
BAGIAN 4 :
“Hemmm...sepi?! gumamku, padahal sudah jam 7 tapi sekolah belum ramai.
“Hai... tiba-tiba salah satu temanku mengagetkanku,,aku pun tersentak.
“Ah... kamu ini... gimana kemarin jadi kamu nemuin dia?
“Jadi...”jawabku dengan suara yang berat.
“Terus gimana...?
“Apanya yang gimana? Aku sudah putus dengan dia”
“Upss....ma’af yah kalau aku udah buat kamu teringat”
“Ga’ apa-apa kok”, “Yang sabar aja..aku yakin pasti ada hikmahnya”
Teng...teng...bel tanda masuk pun sudah berbunyi, aku duduk dengan wajah yang tak tau apa yang aku fikirkan,sampai-sampai guru berbicara apa aku tak mengerti.
“Aku tak bisa begini terus...,aku harus bisa kembali sepertu dulu lagi, dulu yang tak pernah kenal dia.
BAGIAN 5 :
Hari-hari aku lewati, alhamdulillah dengan do’a-do’a ku dan zikir ku selama 3 hari membuatku bangkit kembali. Tiba-tiba ponsel ku berbunyi saat aku baru melepaskan telkung ku. Ternyata itu sms dari sepupu dia. “Mbak..!!! sekarang dia lagi sakit”. Mataku terbelalak seletika saat aku membacanya,aku tak amampu berkata-kata karena hatiku entah tak tau apa yang ku rasakan, aku masih menyayanginya. Sepupu dia juga bilang, kalau dia masih sayang denganku,t tapi ke-egoisannya dia ta mau mengakuinya.“ Fhuuhhhh”!!..aku bernafas lega dan aku mulai yakin untuk menjalani hari-hariku lagi tanpa dia. Aku percaya kalau dia memang bukan yang terbaik untukku, ini adalah jalan dari Allah.
BAGIAN 6 :
Pagi ini aku pergi sekolah dengan wajah yang sumringah, Di sepanjang koridor sekolah aku tersenyaum manis ,seolah tak ada beban apapun. Kini aku sydah mulai terbiasa tanpa adanya dia, dengan ada teman-temanku yang selalu memberiku motivasi, aku lebih yakinuntuk melupakan dia. Aku mulai bergegas mengambil tasku dan keluar dan aku keluar memutuskan untuk langsung pulang ke rumah karena tubuhku sudah sangat leleh dan capek, ingin rasanya cepat-cepat ketemu kasur dan guling di kamarku yang siapn menemaniku setiap saat. Aku sudah sampai di rumah, dengan nafas tersengal-sengal. “Hemmm... sudah jam 2 siang, aku belum sholat “gumamku. Dengan cepat aku langkahkan kakiku dan mengambik wudhu lalu memakai telkung setiba di kamar.Beberapa menit kemudian aku telah selesai. “Bruuuk...!!! aku rebahkan tubuhku di atas kasur dengan begitu saja, yang akhirnya aku terlelap dalam tidur siangku. Aku bahagia dengan hidupku yang sekarang, tanpa ada cinta yang mengusik, wlaupun sebenarnya aku masih menyayanginya, tetapi cinta tak harus memiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar